maggot bsf Archives - kahuripancitra.com class="archive tag tag-maggot-bsf tag-34 wp-custom-logo wp-theme-landingpress-wp sfsi_actvite_theme_default header-active header-menu-active header-menu-sticky header-menu-after footer-active elementor-default elementor-kit-8">
Maggot BSF, Makhluk Ajaib yang Bisa Musnahkan Sampah Organik

Maggot BSF, Makhluk Ajaib yang Bisa Musnahkan Sampah Organik

Kenalan dengan Maggot BSF, Makhluk Ajaib yang Bisa Musnahkan Sampah Organik

Maggot BSF dapat dibudidayakan dalam jumlah banyak. Tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk biaya pakan karena maggot bisa makan sampah sisa hasil makanan. Yuk, kenalan lebih dalam makhluk kecil pengurai sampah organik ini!

A. Kenalan Sama Maggot BSF

BSF (Black Soldier Fly) adalah lalat yang memiliki fisik sehitam metalik ketika sudah dewasa. Walaupun berasal dari Amerika Selatan, jenis lalat ini bisa ditemukan di Asia, termasuk di Indonesia.

Dewasa ini, BSF sedang dibudidayakan agar menghasilkan maggot yang bisa digunakan untuk menghancurkan sampah organik. Maggot jenis ini tergolong aman untuk dibudidayakan karena tidak memberikan penyakit dan bersahabat dengan manusia.

BSF akan melewati beberapa tahap dalam metamorfosis termasuk tahap larva. Pada tahap ini maggot BSF yang memiliki buku-buku, berwarna coklat, dan mirip seperti ulat. Sebelum kembali lagi menjadi lalat, maggot ini bisa hidup dalam kurun waktu 14-18 hari.

B. Fungsi Maggot BSF Dalam Kehidupan

Sampah organik di Indonesia terlampau paling tinggi diantara jenis sampah lainnya. Sampah organik bisa berbahaya jika dibiarkan saja sampai ke TPA karena bisa menghasilkan gas metana yang menyebabkan ledakan.

Baca juga: Sampah Adalah Sumber Bencana, Kok Bisa?  

Sampah organik yang mencemari lautan berpotensi untuk membunuh hewan laut. Lama-kelamaan juga bisa menimbulkan bau yang mengganggu lingkungan sekitar.

Untuk itu diperlukan cara untuk mengurai sampah organik dengan cara yang aman dan tepat.

Maggot dapat memakan sisa sampah makanan di dapur seperti sayur, buah, lauk-pauk, dan nasi. Hal ini menyebabkan maggot dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi sampah organik.

Dalam 24 jam, maggot bisa menghabiskan sampah organik melebihi bobot tubuhnya hingga 2-5 kali. Diperkirakan sebanyak 5 kg sampah organik bisa dihabiskan oleh 10.000 ekor maggot BSF.

Kemampuannya tersebut mampu membuat maggot menjadi alternatif untuk mengelola sampah organik yang telah terpilah dengan baik. Maggot adalah hewan rakus yang memang sangat banyak membutuhkan sampah organik untuk dimakan.

Maggot memiliki kandungan protein yang sangat tinggi sehingga bisa dipertimbangkan untuk menjadi makanan ikan dan unggas. Selain itu, maggot bisa dijadikan pupuk organik yang berfungsi untuk revitalisasi dan soil conditioner.

C. Siklus Hidup Maggot BSF

Peternak maggot diharuskan memanfaatkan waktu yang singkat untuk memberdayakan fungsi maggot sebagai pengurai sampah organik. 

Dalam metamorfosis, lalat betina akan mati setelah mengeluarkan telur 400 sampai 800. Telur tersebut bisa ditemukan di lubang kecil kering terlindungi atau sampah organik yang mulai busuk.

Semua telur maggot akan menetas dan berubah wujud menjadi larva. Pada fase ini lah maggot akan memakan sampah organik. Dalam waktu 14-16 hari larva, larva akan bertumbuh dengan baik jika diberi makanan secara optimal.

Sampah organik inilah yang nantinya akan berubah menjadi protein dan lemak untuk persiapan menjadi pupa.

Larva kemudian akan masuk ke tahap prepupa. Warna maggot maggot akan berubah menjadi coklat atau abu-abu setelah sebelumnya berwarna krem. Maggot akan mencari tempat yang lebih kering, terlindungi dan bertekstur.

Setelah maggot berubah menjadi pupa, maggot akan berubah menjadi lalat BSF dalam kurun waktu tiga sampai tujuh hari.

Lalat betina kemudian akan bertelur kembali, menghasilkan ratusan telur yang akan menjadi maggot dan mati. Begitulah untuk seterusnya.

D. Cara Budidaya Maggot BSF

Selain menjadi penyelamat lingkungan, maggot juga bisa dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan jika tahu cara mengelolanya dengan baik. Inilah cara yang bisa dilakukan untuk budidaya maggot.

  1. Menyiapkan Kandang untuk Mengembangbiakkan Lalat BSF

Untuk mengawali budidaya maggot dapat dilakukan pembelian pupa atau telur maggot. Harga yang dibandrol beraneka ragam di pasaran.

Siapkan kandang berukuran 3 m X 2 m X 2 m untuk menampung puluhan ribu larva yang dihasilkan dari perkembangbiakkan lalat BSF. Kandang nantinya akan ditutupi jaring-jaring dengan menggunakan rangka yang terbuat dari kayu dan bambu.

  1. Siapkan Wadah untuk Menetaskan Telur Maggot

Ukuran yang dari wadah mengikuti jumlah telur yang akan dipanen. Umumnya wadah berbentuk kotak yang terbuat dari plastik, kardus, atau triplek. 

  1. Sediakan Biopond untuk Telur yang Sudah Menetas

Telur maggot bsf yang sudah menetas itu diletakkan ke dalam biopond yang berisi tanah. Biopond diharuskan memiliki ukuran bisa menampung semua telur yang sudah menetas dan biasanya berbentuk kotak.  

  1. Memberikan Sampah Organik untuk Maggot

Sampah organik yang sudah siap untuk diurai diletakkan ke dalam biopond tadi. Sampah organik bisa langsung dimakan atau dicacah agar mudah dikonsumsi maggot tapi jangan terlalu halus.

  1. Maggot BSF Siap untuk Dipanen

Setelah berumur 15-20 hari, maggot dapat dipanen dengan menggunakan cangkul. Taburkan dedak fermentasi setiap minggunya di media penetasan telur agar bisa mengundang lalat BSF kembali.

Maggot BSF adalah alternatif yang baik untuk dikembangkan jika ingin mengurangi sampah organik. Jika memungkinkan, maggot ini juga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. 

Untuk pendampingan dan konsultasi pengelolaan maggot lebih lanjut hubungi: systogreen.id ya!

Navigation